Assalamualaikum silent readers .
A Cliché Introduction
Fuhh lama betul tak update blog . Ketiadaan internet
connection yang kukuh menghalang gua untuk menaip di blog for quite a while .
Sebenarnya ada ja post post yang siap ditaip tapi gua save as draft . Tunggu
masa nak publish .
But whatever .
So macam biasa , me being me . Banyak thoughts yang
berserabut dalam kepala jadi luah part of it kat sini . This time , gua nak
luah pasal iman .
The Ups and Downs of
Iman
Iman ni memang ada naik turunnya .
Nak tengok contoh obvious , tengok ja bab solat .
Kadang mak aihh semangat hah nak solat . Masuk waktu ja zap
zap dah siap bentang sejadah . Lagi ‘A+’ bila dah ready duduk dalam saf dalam
surau .
Tapi kadang tu . Aduhhh liat betul urat badan . Dengar azan
tapi tak bergerak-gerak dari atas sofa . Jari ja yang ligat bergerak pilih
channel kat tv . Tak pun hah tatap skrin phone entah apa yang ditengok sampai
leka tak ingat dunia .
Rasa diri hipokrit . Malu dohh dengan Allah .
Masa dulu time iman tengah memuncak , kau menangis . Kau
mengadu macam macam kat Allah . Kau mengaku hanya Allah tempat kau bergantung
harap . Allah lah penawar segala duka .
Tapi ada masa kau lalai jugak . Dengar azan buat endah tak
endah . Kadang al-Quran pun kau tak sentuh . Zikir kau pendekkan .
Maunya Izrail datang menyapa time tu . Tak ke malu nak jumpa
Allah dalam keadaan iman yang macam tu?
Serabutnya rasa bila terpikir tu semua . Rasa bersalah rasa
malu terbeban kat dalam jiwa . Menangis
tak semena mena . Tapi lepas tu still macam tu jugak , tak dak perubahan .
Nafsu Lawwamah
“Nafsu lawwamah itu adalah nafsu manusia yang sering
menyesal . Dirinya sedar tentang buruknya dosa dan beratnya murka Allah
terhadapnya , tetapi sesalan itu tidak kuat untuk mencegah dirinya dari
mengulangi kesalahan yang sama .
Sudah tahu salah , masih juga dibuat . Kemudian menyesal .
Tidak mahu lagi mengulanginya . Tetapi belum hilang panasnya dosa , diulang
kembali salah yang sama” (Ustaz Hasrizal Jamil , Murabbi Cinta)
so cemana nak lawan nafsu lawammah ni ?
Self-Control
Yeap self-control for me adalah salah satu ubat yang mujarab
. Bila kau mampu nak kawal diri sendiri , secara automatiknya kau mampu drive
nafsu lawwamah ni jadi baik sikit .
As for example , bila timbul bibit bibit kemalasan nak solat
on time , self control yang akan tolong kasi renjatan kat otot suruh lawan
perasaan and bangun untuk solat .
But on the other hand , kalau self control masih belum
terbentuk , time azan kau tak mampu nak tolak temptation temptation yang dipercik
syaitan and bamm mengelat sampai akhir waktu solat . Masa itu nafsu puas ,
syaitan berpesta , kau sesal , rasa diri hipokrit dengan tuhan . Sebab apa ?
Self control kelaut
Hikmah Ramadhan
Gua sebelum ni tak berapa nampak sangat keindahan ramadhan .
Apa yang gua tahu , dalam bulan ni syaitan diikat , amal ibadat yang kau buat
Allah bagi ganjaran pahala yang berganda ganda , dosa-dosa kau yang lalu
inshaAllah akan terampun kalau kau bertaubat .
Then dengar takbir raya , roh ramadhan semakin lama semakin
hilang dari dalam diri . Ramadhan hanya tinggal kenangan .
Tapi Alhamdulillah Ramadhan kali ini Allah cetuskan petunjuk
dan hidayahNya melalui buku buku yang gua baca dan khutbah raya yang baek
punyaa . Gua now sedar , ramadhan bukan sekadar berlapar dahaga untuk sebulan.
Ramadhan itu Allah datangkan sebagai training ground untuk
pupuk rasa takwa and bentuk self control
kasi mantap untuk bulan bulan yang berikutnya.
Contohnya, kau dikelilingi makanan dan minuman yang
tiba-tiba nampak marvelous delicious terapung apung depan mata kau time
berpuasa but still kau mampu tahan diri sampai azan maghrib berkumandang .
Sebab kita tahu Allah itu sedang melihat .
Itulah indahnya Ramadhan .
Dalam diam membentuk self-control .
Dalam diam menyebat nafsu supaya behave .
Dengan cara yang paling basic which is learning to say NO to
your desires for the sake of Allah .
Tapi kita takkan dapat rasa hikmah Ramadhan ni kalau puasa
setakat tahan lapar dan dahaga . Cukup time bersahur cukup time berbuka . Bila
tiba raya , every single time makan makan makan minum makan .
Sebulan penuh struggle nak bentuk self-control .
Dalam sehari hancur self-control jadi debu debu yang
beterbangan .
Hang pulak amacam ?
Macam bagus je (--,)
Gua cakap pasal bab ni bukan sebab gua perasan bagus ke apa
.
Hakikatnya gua sendiri masih terkial kial yang bentuk sistem
kawalan yang mantap dalam diri . Self control gua masih alahaii tahap adik adik
sangat . So gua tulis ni untuk nasihat diri sendiri sebenarnya dan kalau ada
yang tumpang nasib yang sama (read : lack of self-control) moh la kita
sama-sama berubah .
Kalau gua salah , tegur tegurlah gua dengan cara nak baik .
Kalau gua lalai , ingat ingatkanlah gua dengan penuh hikmah
.
Tak pun copy paste post ni , and then send kat gua .
Biar koyak rabak sentap hati gua sampai jadi elok balik .
Hahah
Bukan awal tadi kata
nak luah pasal iman ke ? Macam dah lari jauh dah ni
mana ada lari jauh , ada bersangkut paut lah apa yang gua
tulis ni .
Kita tahu iman kita ada naik turun . Bila iman turun then
payah nak naik balik tu sebab ada nafsu lawwamah and nafsu ni salah satu
ubatnya ialah self control yang boleh dibentuk kalau tarbiah ramadhan berbekas
dalam hati . Tadaaaa
But the main point is self-control J
Doalah banyak banyak minta Allah kuatkan hati untuk melawan
godaan hawa nafsu . Minta kekuatan untuk membentuk self-control dan taqwa .
Latihlah diri dengan berpuasa sunat , try solat on time , bangun pagi cuba
bangun on the first alarm dan bukannya selepas snooze lima kali . Huhu
Setiap perubahan yang dibuat meskipun kecil ada besar
effectnya kepada diri especially hati . Asalkan istiqamah dan bersungguh .
Pastikan jugak niat tu betul , untuk kejar redha Allah dan kejayaan dunia
akhirat . InshaAllah akan dipermudahkan segala urusan .
Ingat , Allah takkan ubah nasib kita melainkan kita berusaha
untuk berubah .
Tanam azam untuk ubah diri jadi lebih baik then usaha terus
menerus , jangan putus asa walaupun susah walaupun rasa berat ya amat .
Indeed , Allah counts every struggles that you’ve made for
His sake .
May peace be upon you .
No comments:
Post a Comment